Jangan Salah Langkah, Tips Menghadapi Perkembangan Psikoseksual Anak di Fase Phallic

Jangan Salah Langkah, Tips Menghadapi Perkembangan Psikoseksual Anak di Fase Phallic

Tips Menghadapi Perkembangan Psikoseksual Anak di Fase Phallic-(Pixabay/Pexels)-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tahap tumbuh kembang anak tidak hanya berupa fisik, motorik, maupun koginitf saja, namun secara psikoseksual juga berkembang.

Jika Moms atau Dads sering melihat anak memegang alat kelaminnya, tak perlu khawatir. Karena perilaku tersebut menandakan perkembangannya.

Sigmund Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian pada masa kanak-kanak berlangsung dalam lima fase psikoseksual: fase oral, anal, phallic, laten, dan genital.

Salah satu fase yang sering membuat orang tua khawatir adalah fase phallic. Apa itu fase phallic dan bagaimana tips menghadapi perkembangan psikoseksual anak di fase phallic? Yuk, simak penjelasannya!

Tahapan Perkembangan Psikoseksual Anak

Sebelum membahas fase phallic, Moms juga perlu tahu fase-fase dalam perkembangan psikoseksual anak berikut ini.

Fase Oral

Pada fase oral, kepuasan seksual terletak di sekitar mulut. Iklan makanan sering memanfaatkan hal ini untuk menarik perhatian konsumen. Jika fase ini tidak berkembang dengan normal, anak mungkin akan menggigit kuku atau tetap mengedot saat remaja.

Fase Anal

Selama fase anal, kepuasan seksual terletak di sekitar anus. Anak mulai merasakan kepuasan saat belajar toilet training. Jika fase ini tidak berkembang dengan normal, beberapa orang mungkin akan menyukai anal seks, baik pada wanita maupun homoseksual.

Fase Phallic

Pada fase phallic, anak mulai mengenali perbedaan jenis kelamin dan bermain dengan alat kelamin mereka, mendapatkan kepuasan seksual. Perilaku ini tidak boleh dianggap sebagai aktivitas seksual sebelum mereka memasuki masa remaja. Jika fase ini tidak berkembang dengan normal, seseorang mungkin akan mengalami trauma terhadap hal-hal berbau seksual (menjadi virgid).

Fase Laten

Selama fase laten, perilaku seksual anak untuk sementara tidak aktif, sehingga perkembangan seksual tampaknya tidak mempengaruhi perkembangan anak. Namun, perkembangan intelektual anak berkembang pesat pada fase ini.

Fase Genital

 

Pada fase genital, fungsi seksual anak sudah aktif, dan fisik tubuh berkembang pesat. Fase ini ditandai dengan mimpi basah pada laki-laki dan menstruasi pada perempuan. Anak bisa mendapatkan kepuasan melalui masturbasi pada fase ini.

Tips Menghadapi Anak yang Sedang Berada dalam Fase Phallic

Orang tua mungkin bingung ketika si kecil mulai memegang dan mengamati alat kelaminnya. Meskipun begitu, perilaku ini normal pada anak usia tiga hingga enam tahun, selama tidak dilakukan secara berlebihan. Berikut beberapa tips menghadapi anak yang sedang dalam fase phallic yang bisa Moms dan Dads lakukan.

1. Berikan Anak Pemahaman

Alih-alih langsung memarahinya, berikan pemahaman kepada si kecil bahwa alat kelamin adalah organ sensitif yang tidak boleh disentuh sembarang orang. Juga, pastikan kamu menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ vitalnya.

2. Alihkan Perhatiannya

Alihkan perhatian si kecil agar tidak terus-menerus memegang atau memainkan alat kelaminnya. Kamu bisa mengajaknya bermain, memasak bersama, mewarnai, atau melakukan aktivitas lain yang menyenangkan.

Sebagai orang tua, mungkin kamu khawatir dan bingung melihat si kecil sering memegang dan memainkan alat kelaminnya. Namun, perlu diingat bahwa perilaku ini normal dan wajar, selama tidak berlebihan. Perilaku tersebut adalah bagian dari rasa ingin tahu dan kecenderungan anak untuk mengeksplorasi tubuhnya sendiri.

Fase phallic umumnya terjadi pada anak usia 3 sampai 6 tahun, dan tidak didasarkan pada hasrat seksual, karena pada usia tersebut hasrat seksual anak belum terbentuk. Jika kamu khawatir tentang kesehatan dan perkembangan si kecil, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan informasi lebih jelas tentang tahap tumbuh kembang anak sesuai usianya.

Nah itulah beberapa tips yang bisa Moms dan Dads lakukan.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: